Pasien Kulit Melepuh Usai Vaksin Covid-19 di Sumbar Ternyata Pernah Alami Gejala Serupa 8 Tahun Lalu

    Pasien Kulit Melepuh Usai Vaksin Covid-19 di Sumbar Ternyata Pernah Alami Gejala Serupa 8 Tahun Lalu

    Limapuluh Kota - Seorang warga di Jorong Subarang Tabek, Nagari Situjuh Banda Dalam, Kecamatan Situjuh V Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada kulitnya.

    Malangnya, KIPI yang dialami oleh warga bernama Febri Yulianti (29) tersebut cukup parah. Kulitnya mengalami ruam kemerahan disertai gatal dan perih. Mirip seperti kulit yang melepuh terkena air panas.

    Kejadian ini dialami oleh Febri sehari setelah ia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac di Kantor Walinagari tempat ia tinggal pada 11 November 2021 lalu.

    Febri diketahui telah mendapatkan perawatan di RSUP M Djamil, Padang. Suami Febri, Fernando menceritakan kejadian serupa dulu juga pernah dialami oleh istrinya tersebut 8 tahun lalu.

    “Namun sebelumnya tidak seperti ini betul tumbuhnya. Biasanya hanya tumbuh dua atau tiga ruam kulit, ” terang Fernando saat ditemui tim Haluan pada Sabtu, 19 Februari 2022.

    Menurut Fernando, apa yang terjadi pada kulit istrinya merupakan akibat dari penyakit auto imun yang diderita oleh istrinya.

    Selain itu menurut Fernando, selain gejala yang tidak separah sekarang, dulu penanganan terhadap gejala yang timbul juga terbilang mudah.

    “Yang 8 tahun lalu, kalau ada ruam yang tumbuh, selama 2 hari diberi salep hilang. Sejak 8 tahun yang lalu sampai vaksin kemarin ini tidak pernah ada tumbuh-tumbuh lagi, ” lanjutnya.

    Terkait kondisi istrinya saat ini, Fernando mengatakan istrinya saat ini berada dalam kondisi stabil.

    Dikonfirmasi terpisah, Direktur Umum Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang, dr. Dovy Djanas tengah berupaya memastikan pemicu timbulnya gejala penyakit tersebut, apakah dipengaruhi oleh vaksin atau faktor lain.

    “Kita belum memastikan apakah ini berhubungan langsung (dengan vaksinasi, red.) atau disebabkan tingkat kekambuhannya. Akan dipastikan oleh tim yang dibentuk bersama dokter kulit, dokter penyakit dalam, sehingga akan dilakukan pemeriksaan, ” ujarnya.(*)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Berikutnya

    Bangunan Liar di Kelok Sembilan Dibongkar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?

    Ikuti Kami